|
|
|
|
|
|
|
Batik Indonesia: Sejarah & Perkembangan Sebelum Dan Pada Masa Majapahit |
Penulis :Merriel Razak & Andian Anggraeni |
|
|
Batik Indonesia telah diakui sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non-bendawi oleh UNESCO. Hal ini tidak lepas dari kenyataan bahwa Batik Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, memiliki keterikatan yang sangat erat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang berkembang sejak zaman nenek moyang. Batik awalnya merupakan pakaian keluarga kerajaan.
Seorang Antropolog bernama Rens Heringa yang meneliti Batik Jawa selama lebih dari 25 tahun mengatakan bahwa mitos paling awal tentang batik sudah ada pada kira-kira tahun 700 Masehi, yaitu saat Pangeran Lembu Amiluhur mempersunting seorang putri bangsawan Coromandel, India. Putri dan para dayangnya yang beragama Hindu mengajarkan cara membatik kepada orang-orang Jawa. Hal ini sejalan dengan pendapat GP Rouffaer bahwa cara membatik di Indonesia diperkenalkan dari India atau Srilanka pada abad ke-6 atau ke-7. GP Rouffaer juga menyimpulkan bahwa canting ditemukan di Jawa sekitar abad ke-12, hal ini dikarenakan pada saat itu batik dengan pola gringsing sudah dikenal di Kediri, Jawa Timur. Batik dengan pola gringsing hanya bisa dibentuk dengan menggunakan canting.
Batik di Indonesia mulai berkembang pada zaman Majapahit. Batik pada awalnya merupakan seni yang dikerjakan oleh sebatas kalangan kerajaan di dalam kraton. Batik kemudian berkembang menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang karena dibawa oleh para pengikut raja yang tinggal diluar lingkungan kraton.
Perkembangan batik pada zaman Majapahit dapat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Perkembangan batik di Tulung Agung tidak terlepas dari kisah Adipati Kalang yang tidak mau tunduk pada pemerintahan Majapahit. Alkisah, penguasa Tulung Agung (dulu Bonorowo) tersebut tidak mau tunduk terhadap pemerintahan Majapahit yang menyebabkan terjadinya pertempuran dan berakhir dengan tewasnya sang Adipati disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Para petugas dan keluarga kerjaan Majapahit kemudian menetap dan mengembangkan batik di daerah tersebut. Ciri khas Batik Kalangbret dan Mojokerto memiliki kemiripan dengan Batik Yogyakarta, yaitu bercorak coklat dan biru tua pada dasaran berwarna putih.
|
|
PROMOSIKAN HALAMAN INI |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|